Nobel Perdamaian Yang Diterima Aung San Suu Kyi Kini Dipertanyakan Terkait Masalah Suku Rohingya - Tragedi yang dialami etnis Muslim Rohingya dalam kekerasan terbaru di Rakhine membuat pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi jadi sorotan masyarakat internasional. Suu Kyi yang jadi ikon pejuang demokrasi dan peraih Hadiah Nobel Perdamaian tidak berbuat banyak untuk menghentikan kekerasan di Rakhine. Kekerasan terbaru pecah di Rakhine pada Kamis malam atau Jumat dini hari pekan lalu ketika sebuah kelompok gerilyawan menyerang pos-pos polisi yang menewaskan 12 petugas. Kelompok Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu dengan dalih sebagai sikap pembelaan terhadap warga Rohingya.
Aung San Suu kyi |
Tudingan tersebut tengah diselidiki. Namun, situasi memanas dan jaminan keamanan yang tidak memadai membuat PBB dan lembaga-lembaga kemanusiaan internasional terpaksa menarik ratusan personel mereka dari Myanmar. Padahal, saat ini mereka sedang sangat dibutuhkan oleh etnis Rohingya di Negara Bagian Rakhine. Mengingat sejak pekan lalu militer Myanmar kembali gencar mempersekusi kelompok tersebut. Terang saja banyak relawan berang karena tuduhan Suu Kyi. Menurut mereka, pernyataan itu berbahaya dan tidak patut.
Pemerintah Suu Kyi mulai dikritik keras setelah pekan lalu menuduh pekerja bantuan internasional, termasuk pihak-pihak dari badan-badan PBB, membantu ”teroris” yang telah menyerang 30 pos polisi pada 27 Agustus 2017. Pejabat tinggi HAM PBB, Zeid Raad al-Hussein, menggambarkan tuduhan tersebut sebagai klaim tidak bertanggung jawab. Sekitar 120.000 orang, kebanyakan Muslim Rohingya, hidup tanpa tempat tinggal dan tanpa kewarganegaraan di kamp-kamp Rakhine.
Pemerintah Suu Kyi menolak mengizinkan penyidik dan media PBB mengakses wilayah Rakhine, wilayah yang dilaporkan sebagai lokasi pembersihan etnis Rohingya. Suu Kyi yang pernah diidolakan saat menghabiskan 15 tahun sebagai tahanan junta militer Myanmar. Ironisnya, dia sekarang menolak untuk berbicara atas nasib 1,1 juta warga Rohingya yang tidak berkewarganegaraan dan yang telah lama dianiaya. - Nobel Perdamaian Yang Diterima Aung San Suu Kyi Kini Dipertanyakan Terkait Masalah Suku Rohingya
0 komentar:
Posting Komentar